Friday, January 6, 2017


Setiap orang pastinya memiliki sebuah hobi. dari berbagai hobi tesebut bisa kita manfaatkan sebagai ladang penghasilan tambahan, atau juga bisa menjadikan penghasilan tetap. Manfatkan Hobi Anda debaik-baiknya dan tambanglah penghasilan dari hobi anda tersebut. Tidak ada yang merasa dirugikan, yang ada adalah sebuah kesenangan. Karena disamping hobi tersalurkan kitapun juga bisa meraup penghasilan.

Dari berbagai Hobi yang bisa dijadikan penghasilan, disini akan kita bahas hobi tentang merajut. Hobi merajut tak hanya sekedar kegemaranyang dilakukan untuk mengisi waktu luang, namun juga bisa kita gunakan sebagai sara untuk menambah penghasilan. Setidaknya hal itulah yang dirasakan oleh Nita Rachmawati. Wanita 29 tahun itu banayak menerima pesanan seperti topi, baju, dan tas yang dirajutnya sendiri.

Nita yang hobi kerajinan tangan sejak duduk dibangku SD pun hingga kini rutin merajut di sela-sela waktu luangnya. Dari situlah, ia mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjual karyanya kepada teman-teman dan kerabat dekatnya.

"Aku bisa jual tas, topi kupluk, sepatu bayi, Sweater. Enggak online shop atau toko sih karena terima pesanan dari teman-teman dekat saja. Yang tahu juga dari mulut ke mulu," tuturnya.
Harga jual yang ditawarkan juga cukup beragam tergantung dari produk apa yang dibuatnya serta jenis benang benang apa yang ia gunakan. Untuk sebuah sepatu bayi misalnya, ia menjualnya dengan harga Rp40 ribu-an. sedangkan untuk topi kupluk dijual seharga Rp70 ribu hingga Rp100 ribu.

Sedangkan untuk tote bag dengan berbagai macam kombinasi warna, ia menjualnya dengan harga Rp250 ribu. Pernah juga disuatu waktu ia menjual baju atasan yang penuh motif rajutan seharga Rp350 ribu.

Untuk proses pembuatannya tergantung item yang dihasilkan. Umumnya, topi atau bros rajut bisa selesai dalam waktu satu hingga dua pekan. sedangkan untuk tas dan baju memakan waktu paling cepat satu bulan. Hal serupa juga dilakukan oleh Octiani Laraswati selaku pendiri komunitas Rajutan Mama. Wanita 40 tahun tersebut juga menerima pesanan seperti bros kecil, pounch, baju bayi, dan sweater, namun kini jumlahnya pun dibatasi.

"Karena orang-orang masih mengira kalau rajutan itu adalah sesuatu yang dijahit. Jadi orang mengiranya akan bisa cepat selesai cepat. Padahal semuanya satu-satu dikerjakan pakai tangan. Kalau sweater saja paling cepat selesainya 1,5 bulan," tutur wanita yang biasa disapa Oty saat diwawancarai.

Untuk Produk yang dibuatnya, harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Misalnya bros kecil dijual mulai dari Rp20 ribu sedangkan pounch dijual mulai dari Rp40 hingga Rp60 ribu tergantung material dan kerumitan bahan yang digunakan. Adapun untuk sweater dijual seharga Rp 1 Jutaan, karena menggunakan benang impor yang tebal dan memang berfungsi untuk menghangatkan tubuh. (Detik/JIBI)

Selain dokumen penting serta mental, Anda juga perlu menyiapkan sejumlah pertanyaan untuk dilontarkan kepada perekrut saat interview kerja. Mulai dari detail tugas keseharian hingga penghasilan bulanan. Jika ternyata gaji yang ditawarkan tidak sebanding dengan ekspektasi Anda, tak ada salahnya untuk melakukan negosiasi sejak awal, bagi sebagian orang, topik ini memang dianggap tabu untuk dibahas saat wawancara kerja. Agar Anda dapat membicarakanya dengan lebih halus, simak empat tipsnya berikut ini.

1. Gali Informasi
Sebelum Anda masuk ke ruang interview, ada baiknya anda mencari informasi terkini mengenai penghasilan yang biasanya diterima pekerjaan incaran. Anda bisan mencarinya disitus profesional, bertanya pada teman, atau melemparkan topik tersebut pada jejaring sosial seperti LinkedIn. Kemudian sesuaikan gaji itu dengan ekspektasi Anda, sehingga penawaranAnda terdengar realistis.
Jika beruntung, Anda pun bisa menggali informasi gaji dari diskusi yang dilakukan saat wawancara. "Itu akan memudahkan Anda dalam negosiasi gaji. Tetapi biasanya perusahaan akan mencermati pengalaman kerja Anda sebelum membocorkan informasi gaji perusahaan mereka," kata ahli karier bernama Lynn Taylor kepada situs Time, baru-baru ini.

2. Belokkan Pertanyaan
Memulai percakapan mengani penghasilan mungkin akan menimbulkan ketidak nyamanan bagi Anda. Jika begitu, Anda bisa membelokkan pertanyaan sehingga pembahasan tersebut terasa natural tanpa terdengar sudah direncanakan sejak awal. Menurut Lynn, berusahalah terdengar diplomatis ketika menanyakan perkiraan gaji yang didapat, misalnya dengan berkata, "Sebenarnya aku fleksibel terhadap gaji. Posisi dan potensi berkembangnya jabatan ini lebih penting untukku dari pada kompensasi. Bisakah kamu membagi informasi mengenai kisaran gaji untuk posisi ini?"
3. Informasikan Gaji Anda
Anda tentu tidak perlu menginformasikan jumlah penghasilan jika tidak ditanya. Namun jika perekrut memberikan kisaran gaji di bawah gaji Anda sebelumnya, ada baiknya Anda untuk menyebutkannya. Katakan bila angka tersebut lebih rendah daripada gaji Anda ditempat kerja yang lama sehingga Anda tidak sesuai dengan ekspektasi. Diharapkan, perekrut mau menambah gaji Anda setelah mengetahuinya. ketika melakukannya, hindari berbohong dalam menyebutkan angkanya karena perekrut bisa melacak sejarah Anda.

Namun jangan hanya berpatokkan pada gaji. Tanyakan pula fasilitas kompensasi lainnya, misalnya bonus atau tunjangan. Jika jumlahnya cukup banyak tak ada salahnya untuk menerima tawaran tersebut walau gaji tidak terlalu besar.

4. Bersikap Jujur
Hampir semua karyawan yang pindah kerja mengharapkan gaji yang lebih besar dari perusahaan sebelumnya. Jika itu juga yang anda inginkan ada baiknya untuk bersikap jujur pada perekrut. Hindari mengesankan bahwa penghasilan benar-benar tidak penting untuk Anda, namun jangan juga bersikap terlalu sombong. Jadikan hal tersebut hanya untuk memulai topik tersebut.
"Kataknalah, Kompensasi adalah hal yang penting, tetapi aku mencari faktor lain dalam pekerjaan berikutnya, misalnya pengembangan karier dan perbedaan produk dan tim. Mungkin kamu bisa menginformasikan jumlah penghasilan untuk posisi ini sehingga bisa kita diskusikan?." ungkap Lynn (Detik/JIBI)

Siapa yang tidak mau punya gaji besar? Untuk hal ini Anda memang harus mengusakannya sendiri yakni dengan Negosiasi Gaji. meminta gaji yang lebih banyak memang tidak bisa dilakukan tiba-tiba. Anda perlu menemukan saat yang tepat, misalnya ketika dibajak perusahaan lain atau pasca meraih prestasi kerja. Saat mengusahakan negosiasi penghasilan, hindari pula 4 kesalahan berikut agar permohonan  sukses dikabulkan atasan Anda:

1. Diskusi Situasi Pribadi
Anda mungkin butuh kenaikan gaji untuk menutupi keperluan sehari-hari yang semakin meninggi atau membayar utang. Namun tak usah mengungkapkannya kepada atasan atau perekrut kerja. Hal tersebut malah bisa dianggap sebagai sesuatu yang menyebalkan dari pada menimbulkan rasa iba. Seperti dilansir Forbes, baru-baru ini, anda hanya perlu diskusikan kemampuan dan potensi diri yang membuat anda pantas mendapatkan gaji lebih tinggi.

2. Gaji Saat Ini
Kemudian hindari pula membicarakan penghasilan yang sekarang Anda dapatkan. Hal ini perlu dihindari terutama saat negosiasi gaji dalam interview kerja. Jika ditanya mengenai uang yang didapat di pekerjaan sebelumnya, Anda tidak usah membeberkannya secara terperinci. Cara tersebut bisa mendatangkan Anda penawaran gaji yang lebih tinggi dari yang diharapkan.

3. Terburu-buru Memutuskan
sebaiknya jangan terburu-buru menerima tawaran atau memutuskan jumlah gaji yang ingin diminta. Disarankan Anda memikirkannya dulu minimal 24 jam setelah negosiasi atau wawancara kerja. Gunakan waktu tersebut untuk meriset penghasilan standar di perusahaan-perusahaan lainnya. Atau menunggu tawaran lain yang lebih baik untuk akan datang. Namun jangan membuat perekrut atau atasan menunggu hingga lebih dari lima hari karena akan menimbulkan suasana yang tidak nyaman.

4. Tidak membicarakan tawaran lain
Jika Anda mendapatkan tawaran kerja dari perusahaan lain, sebaiknya katakan hal itu pada perekrut atau atasan. Dengan begitu, dia akan lebih berminat untuk memberi Anda penghasilan yang lebih besar. Tapi hindari bersikap terlalu jual mahal yang akan membuat Anda kehilangan tawaran kerj. (Detik/JIBI)

Thursday, January 5, 2017


Bayak penasihat karir yang menyarankan permintaan kenaikan gaji agar penghasilan bertambah. Bukan hanya supaya bisa banyak uang, hal itu memang patut untuk dilakukan karena menyangkut nilai anda sebagai seorang pekerja. Namun meminta kenaikan gaji bukan hal yang mudah. Kebayakan orang akan akan merasa canggung atau kurang nyaman. Sedang memikirkan strategi untuk mengajukannya? Simak lima tips berikut ini :

1. latihan
Practice makes perfect. Agar mengajukan kenaikan penghasilan bisa berjalan lancar latihanlah sebelumnya. Menurut ahli karier Lisa Andrews, Ph.D. menyiapkan permintaan naik gaji mirip dengan wawancara kerja. ia pun menyarankan untuk memikirkan beberapa skenario situasi, misalnya ketika hal tersebut diterima dan jika tidak. JIka bisa ajak salah satu rekan yang sudah pernah melakukannya untuk berlatih bersamamu.
"Memepraktikan beberapa skenario lagi dan lagi tentu akan menolong menyukseskan negoisasimu karena kamu sudah mengatakan kata-katanya dengan kencang dan berulang-ulang. dan itu akan membuat mu terbiasa pada saat kamu dalam proses pengajuannya. Ketika kamu melakukannya (latihan) dan mendengar dirimu sendiri mengataknnya, kamu akan menjadi negosiator yang lebih efektif," ungkap career service mangaer tersebut kepada Time, baru-baru ini.

2. Riset Nilai Sendiri
saat meminta naik gaji tentu Anda akan menyiapkan kisaran angka yang diharapkan. Sebelumnya, lakukanlah riset terlebih dahulu mengenai gaji rekan-rekan sekitar atau yang selevel dengan Anda diluar sana. kemudian sesuaikan pula dengan prestasi dan kontribusi selama di sana. Dianjurkan agar Anda tidak menetapkan "harga" yang terlampau tinggi yang membuat pengajuan ditolak. Atau terlalu rendah yang justru merugikan.

3. Kumpulkan Portofolio
Agar permintaan dikabulkan, pastikan atasan mengerti betul bahwa Anda pantas untuk kenaikan gaji. Untuk itu, kumpulkan semua bukti-bukti yang menunjukan Anda adalah pegawai yang potensial. Siapkan daftar prestasi kerja, mulai dari pujian dari rekan, ulasan performa yang baik, hingga informasi industri.
4. Pilihlah waktu yang tepat
Sebaiknya pilihlah waktu yang tepat untuk meminta kenaikan gaji pada atasan. Biasanya pekerja sudah punya jadwal rutin yakni sebelum penghasilan dan kompensasitambahan ditentukan. Bisa juga setelah ulasan performa dilakukan. hal tersebut bukan berarti anda tidak bisa meminta diluar waktu tersebut namun perlu juga mengatahui budaya perusahaan.
5. Pertemuan Formal
Jangan hanya menginformasikan hal ini secara kasual dengan hanya mengobrol santai saja. Persiapkan pertemuan formal diruangannya atau ruangan meeting. hal tersebut membuat permintaan bisa ditanggapi lebih serius. Sebelumnya, anda bisa mengkonfirmasikan pertemuan tersebut dengan email.
6. Ketahui Nilai Diri
Jangan lupa untuk menyesuaikan kenaikan gaji dengan kemampuan dan potensi Anda. Jangan sampai hal tersebut tidak dikabulkan karena Anda meminta harga terlalu mahal. Namun hindari pula mengajukan terlalu rendah karena akan merugikan diri sendiri.
7. Pasang Strategi ini
 ketika negosiasi berikanlah jangkauan angka. namun lakukanlah dengan sedikit strategi agar Anda bisa mendapat apa yang diinginkan. Yakni dengan menetapkan angka yang diharapkan sebagai angka minimumnya. Misalkan anda menginginkan gaji Rp 3 Juta, sampaikan pada atasan bahwa Anda meminta kanikan gaji diangka sekita Rp 3 juta hingga 4 juta. Metode ini sudah terbukti efektif.
8. Bukan Hanya Gaji
Naik gaji memang penting. Namun jangan hanya fokus pada uang namun juga fasilitas lainnya seperti asuransi, cuti, tunjangan, dan lain-lain. Ketika penghasilan meningkat seharusnya fasilitas atau keuntungan kantor juga menyesuaikan. Untuk itu, jangan lupakan hal tersebut ketika negosiasi. (Detik/JIBI)

Sample Text

Blog Archive

Powered by Blogger.

Video

Popular Posts

About Me

WHO AM I???
Nama : Bayu Adie Setiawan
Bekerja wirausaha, dan menulis blog sebagai 
teman dalam kesempitan.. hehehe
Profil lengkap saya bisa anda lihat di sini
Facebook